Gadis itu sungguh beruntung.
Selain dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan, ia juga diberi
anugrah berupa paras yang elok dan kecerdasan yang di atas rata-rata.
Ia disekolahkan di sekolah mahal yang penuh prestasi. Hingga akhirnya,
kesempurnaan itu lenyap, seketika….
Hari itu, ia terlambat ke sekolah. Entah karena jalanan yang mendadak macet atau bangun pagi yang terlambat. Sampai di depan gerbang sekolah, ia berlari menuju kelas, melewati halaman sekolahnya yang sangat luas. Dan tiba-tiba….”bruuuuk!” Ia terpeleset, jatuh, karna khawatir kesiangan. Bukan terpeleset biasa, ternyata itu membuat urat lehernya terjepit. Disinilah awal ujian melanda diri dan keluarganya, seakan-akan pupus lah semua harapan ayah ibunya. Anak itu…yang dulu selalu mereka bangga-bangga kan, kini tak bisa lagi hidup selayaknya orang normal. Syarafnya yang terganggu, membuat dia harus keluar dari sekolahnya.
Ia berobat ke luar negeri, mengeluarkan biaya yang tak sedikit, namun itu tak banyak membantu. Dia tetaplah gadis yang baik, namun tak bisa menjadi sepintar dahulu. Dia juga tetap cerita, meski bentuk mulutnya selalu mengaga dan mengeluarkan cairan seperti air liur. Namun, betapa beruntungnya dia karena semakin mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya. Ayahnya tetap bangga kepadanya, meski hatinya pilu melihat anak gadisnya sekarang. Yang dulu begitu lincah, kini harus banyak ditemani baby sitter.
Meski tak dapat sekolah, Ayahnya tak pernah putus asa. Anaknya harus tetap menjadi anak yang pintar, dengan segala keterbatasannya. Dia teringat bahwa anaknya dulu sangat ingin bisa mengendarai mobil. Lalu ia menelfon KAMI, ia mengatakan bahwa anaknya “berbeda” dengan anak-anak lain. Itu tak masalah bagi kami, justru malah membuat kami semakin tertantang untuk mengajarinya. Sang ayah menginginkan anaknya di buatkan SIM, dan setelah kami konfirmasi ke pihak terkait, ternyata bisa asalkan sang anak masih bisa baca dan tulis. Sang ayah meyakinkan bahwa anaknya masih bisa baca dan tulis, lalu kami pun menyanggupi.
Luar Biasanya gadis ini, meski terbatas, namun ia begitu memiliki keinginan yang kuat untuk bisa mengendarai mobil, untuk tersenyum dan membanggakan ayahnya. Terlihat sekali ia begitu kesulitan mengikuti materi, matanya selalu lihat ke atas. Tapi berbekal semangat dan kesabaran, ia mencoba, mencoba, tak kenal henti, hingga akhirnya ia bisa! Ya, ia bisa, meski matanya tak dapat melihat ke depan. Kami bangga dengan gadis ini.
Saat pembuatan SIM, pengurus setempat kaget bukan main. Bagaimana ia bisa mengambil foto anak ini jika matanya saja tak bisa diarahkan ke kamera dan mulutnya tak bisa menutup. Padahal ayahnya bilang bahwa baby sitter nya bisa bisa membuat anak ini tak mengaga. Tapi semua tidak mudah. Gadis itu pun tak mau begini, tapi ia tak kuasa mengontrol dirinya. Hingga pada akhirnya, sang Gadis tak bisa mendapatkan SIM. Ia pulang dengan perasaan yang sedih.
Ayahnya mungkin juga kecewa, tapi ia sangat berbesar hati. Melihat anaknya ceria dengan mobil baru nya pun sudah cukup mengobati perih hatinya. Ah, benarlah bahwa kebahagiaan orangtua ada pada kebahagiaan anaknya. Ada pada senyum yang selalu menghiasi perjalanannya…
-kisah nyata kami-
By : kursus mengemudi SUKSES MANDIRI
Hari itu, ia terlambat ke sekolah. Entah karena jalanan yang mendadak macet atau bangun pagi yang terlambat. Sampai di depan gerbang sekolah, ia berlari menuju kelas, melewati halaman sekolahnya yang sangat luas. Dan tiba-tiba….”bruuuuk!” Ia terpeleset, jatuh, karna khawatir kesiangan. Bukan terpeleset biasa, ternyata itu membuat urat lehernya terjepit. Disinilah awal ujian melanda diri dan keluarganya, seakan-akan pupus lah semua harapan ayah ibunya. Anak itu…yang dulu selalu mereka bangga-bangga kan, kini tak bisa lagi hidup selayaknya orang normal. Syarafnya yang terganggu, membuat dia harus keluar dari sekolahnya.
Ia berobat ke luar negeri, mengeluarkan biaya yang tak sedikit, namun itu tak banyak membantu. Dia tetaplah gadis yang baik, namun tak bisa menjadi sepintar dahulu. Dia juga tetap cerita, meski bentuk mulutnya selalu mengaga dan mengeluarkan cairan seperti air liur. Namun, betapa beruntungnya dia karena semakin mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya. Ayahnya tetap bangga kepadanya, meski hatinya pilu melihat anak gadisnya sekarang. Yang dulu begitu lincah, kini harus banyak ditemani baby sitter.
Meski tak dapat sekolah, Ayahnya tak pernah putus asa. Anaknya harus tetap menjadi anak yang pintar, dengan segala keterbatasannya. Dia teringat bahwa anaknya dulu sangat ingin bisa mengendarai mobil. Lalu ia menelfon KAMI, ia mengatakan bahwa anaknya “berbeda” dengan anak-anak lain. Itu tak masalah bagi kami, justru malah membuat kami semakin tertantang untuk mengajarinya. Sang ayah menginginkan anaknya di buatkan SIM, dan setelah kami konfirmasi ke pihak terkait, ternyata bisa asalkan sang anak masih bisa baca dan tulis. Sang ayah meyakinkan bahwa anaknya masih bisa baca dan tulis, lalu kami pun menyanggupi.
Luar Biasanya gadis ini, meski terbatas, namun ia begitu memiliki keinginan yang kuat untuk bisa mengendarai mobil, untuk tersenyum dan membanggakan ayahnya. Terlihat sekali ia begitu kesulitan mengikuti materi, matanya selalu lihat ke atas. Tapi berbekal semangat dan kesabaran, ia mencoba, mencoba, tak kenal henti, hingga akhirnya ia bisa! Ya, ia bisa, meski matanya tak dapat melihat ke depan. Kami bangga dengan gadis ini.
Saat pembuatan SIM, pengurus setempat kaget bukan main. Bagaimana ia bisa mengambil foto anak ini jika matanya saja tak bisa diarahkan ke kamera dan mulutnya tak bisa menutup. Padahal ayahnya bilang bahwa baby sitter nya bisa bisa membuat anak ini tak mengaga. Tapi semua tidak mudah. Gadis itu pun tak mau begini, tapi ia tak kuasa mengontrol dirinya. Hingga pada akhirnya, sang Gadis tak bisa mendapatkan SIM. Ia pulang dengan perasaan yang sedih.
Ayahnya mungkin juga kecewa, tapi ia sangat berbesar hati. Melihat anaknya ceria dengan mobil baru nya pun sudah cukup mengobati perih hatinya. Ah, benarlah bahwa kebahagiaan orangtua ada pada kebahagiaan anaknya. Ada pada senyum yang selalu menghiasi perjalanannya…
-kisah nyata kami-
By : kursus mengemudi SUKSES MANDIRI
telp/ sms/ wa: 082219005450
pin : 7D51B93C
twitter: @kursusmobil
instagram/ line: suksesmandiri
email: kursusmengemudibandung@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar